Basic skincare pasti nggak asing di telinga Sobat Gembira, kan?
Salah satu step skincare ini yang hanya memerlukan 3 tahapan produk, yaitu sabun pembersih wajah, pelembab, dan tabir surya. Para dermatologis dan beauty expert pun selalu merekomendasikan step skincare satu ini, selain mudah dan simple, basic skincare juga sangat aman digunakan, minim risiko, dan sudah menjawab kebutuhan kulit kita.
Tapi apakah orang-orang yang menggunakan basic skincare, kondisi wajahnya akan mulus dan sehat? Sulit sekali rasanya untuk menjawab ini, karena aku sendiri sudah menggunakan basic skincare selama enam tahun dimulai dari kelas 2 SMA, tapi kondisi muka terus-menerus breakout dan beberapa kali malah sempat meradang. Jadi basic skincare tidak aman digunakan?
Pengalaman 6 Tahun Bertahan dengan Basic Skincare
"Kayaknya aku harus pakai 10 steps skincare Korea! Titik!" pikirku. Tapi apalah daya, budget anak sekolahan aku hanya bisa membeli beberapa produk skincare saja. Jadi produk apa yang harus kubeli dan aman digunakan untuk remaja?
Setelah mengulik, banyak yang merekomendasikan pemula cukup memakai face wash, moisturizer, dan sunscreen saja. Sesudah membeli dan menggunakannya selama 6 bulan, kok wajahku jadi breakout? Iya sih wajah tidak kusam lagi, tapi kalau jadinya berjerawat kan percuma juga ya Sobat Gembira.
Aku kembali menonton ulasan beauty vloger, katanya aku harus sabar dan konsisten. Selama 6 tahun ini aku tetap bertahan menggunakan basic skincare dan terus belajar mengenai kondisi wajahku, bagaimana tipe kulitku, produk apa saja yang sesuai. Tapi wajah mulus yang aku idam-idamkan itu tetap tak kunjung terjadi!
Setahun terahir aku memberanikan diri melakukan eksfoliasi. Mencoba memakai bahan aktif di produk face wash dengan kandungan salicylic acid, tapi kok tambah breakout dan bekas jerawat jadi memerah (PIE)? Aku berhenti mencoba-coba kandungan aktif. Saking frustasinya, aku bahkan sempat berkonsultasi online dengan dokter spesialis kulit di salah satu aplikasi layanan kesehatan.
Tidak ada yang salah dengan basic skincare yang kugunakan, begitu kata dokter. Aku harus lebih menjaga asupan makan, pola hidup, dan mengurangi stress. Walhasil aku lebih strict lagi membatasi makananku, seminimal mungkin makan makanan yang berminyak, menjaga waktu tidur, dan rutin melakukan olahraga ringan. Tapi muka tetap nggak ada perubahan!
Setelah melewati berbagai drama, aku memutuskan untuk melakukan eksperimen mini ke wajahku. Iya kamu nggak salah dengar Sobat Gembira, memang cukup gila aku melakukan eksperimen ke wajah sendiri hahaha ...
Eksperimen No Moisturizer dan No Sunscreen
Eksperimen kedua, aku hanya menggunakan face wash dan moisturizer selama satu bulan. Kondisi wajahku mulai membaik, breakout semakin berkurang tapi wajah semakin seperti kilang minyak di tengah hari! Hasil yang kurang memuaskan ini mendorongku melakukan eksperimen ketika.
Eksperimen ketiga atau terakhir, aku hanya memakai face wash saja. Iya Sobat Gembira, kamu nggak salah dengar kok, cuma memakai face wash! Selama satu bulan aku sabar melihat perubahan di wajahku. Ajaibnya kondisi muka benar-benar membaik, jarang sekali muncul jerawat, wajah tidak menjadi kilang minyak, hanya saja bekas jerawat (PIH) susah sekali hilang dibanding ketika memakai sunscreen.
Keputusanku bulat, sunscreen-ku lah yang bermasalah. Selama memakai basic skincare 6 tahun terakhir ini, aku bukan hanya mencoba 1 produk sunscreen kok Sobat Gembira, beberapa kali menggantinya dengan produk yang non-comedogenic dan mengikuti ulasan para pengguna kulit kombinasi yang cenderung berminyak di internet. Ternyata sunscreen yang aku gunakan semuanya berjenis chemical!
Ada Apa dengan Sunscreen Chemical?
Sunscreen dengan tipe ini sudah tidak banyak lagi yang merekomendasikan karena akan sifatnya yang menyerap sinar UV. Risiko diserap kulit, membuat sunscreen chemical tidak cocok untuk kulit sensitif dan jerawat meradang, karena akan berefek lebih buruk ke wajah. Apa kemungkinan terburuk menggunakan sunscreen chemical dan hybrid?
Beresiko Menyebabkan Iritasi dan Alergi
Sunscreen chemical mengandung lebih banyak bahan kimia seperti Oxybenzone dan Octinoxate Sehingga hal ini lebih menyebabkan risiko iritasi dan alergi terutama orang-orang yang punya kulit sensitif.
Dapat Menyumbat Pori-Pori
Beralih ke Sunscreen Physical
Tidak menyumbat pori-pori
Sifatnya yang tidak menyerap ke dalam kulit tidak bersiko menyumbat pori-pori dan dapat mengurangi kemungkinan munculnya komedo dan jerawat.
Cocok untuk kulit sensitif
Selain memiliki sifat yang tidak menyerap, sunscreen physical juga memiliki sifat anti-inflamasi dan kandungan bahan aktif yang lebih minim sehingga cocok untuk kulit sensitif.
Perlindungan lebih cepat dan lebih lama
Begitu selesai pengaplikasian, sunscreen physical dapat langsung bekerja melindungi dari paparan sinar UV karena tidak harus menunggu menyerap ke kulit seperti sunscreen chemical. Selain itu kandungan bahan aktif seperti zinc oxide, membuat sunscreen physical bekerja lebih stabil di bawah sinar matahari. Oleh karena itu, sehingga mampu memberikan proteksi lebih lama.
Tapi sifat sunscreen physical yang tidak menyerap ke kulit ini akan menyebabkan whitecast atau wajah cenderung terlihat berminyak. Tapi kalau wajah tetap aman dari breakout, cuma berminyak sedikit is not a big deal! Benar nggak Sobat?
Kesimpulan
Basic skincare itu nggak salah ya Sobat. Tahapan skincare ini sudah yang paling menjawab kebutuhan kulit dan menjaga skin barrier. Kalau Sobat Gembira tidak cocok menggunakan basic skincare ini, mungkin ada yang salah dengan pemilihan produk skincare seperti yang kulakukan. Sering-sering dicek dan berhati-hati sebelum melakukan pembelian skincare ya!
Hati-hati dalam membeli produk perawatan tubuh bukan hanya skincare saja Sobat, produk bodycare juga harus diperhatikan! Jangan termakan marketing jebakan batman ya!
Jadi bagaimana Sobat Gembira? Sudah menentukan pilihan sunscreen yang tepat? Yuk sharing pengalaman menggunakan basic skincare!
Iiiiiii menarik banget eksperimennya! Aku pun sama, sehari-hari hanya pakai basic skincare aja.
BalasHapusBahkan tadinya yang harus pakai facewash dan takut kalau pas ga pakai jadi breakout, eh ternyata engga. Lanjut deh, bisa lepas FW.
Pernah satu kali, di bulan Ramadan, suami nanyain,
"Kok muka cerahan? Keliahatan lebih bersih?" Aku cuman senyum-senyum aja.
Dalam hati,
"Padahal lagi gak banyak pakai produk kecantikan, kayanya pengaruh dari puasa yang bikin ga banyak makan aneh-aneh, teratur, dan nggak capek harus masak tiap beberapa jam, plus banyak ke air cuci muka karena wudhu"
Jadi, sebetulnya, seperlu apa ya kita dengan produk kecantikan di pasaran? Nyatanya, disesuaikan kebutuhan dan kecocokan kulit masing-masing orang~
Thank's Kak, buat penyampaian yang begitu renyah~
Waaaa thankyou kak sharingnyaaaa!
HapusSetuju bgt kak, skincare itu harus disesuaikan sama kondisi kulit. Ga semua yg works di muka orang lain bakal works juga di muka kita huhuhu ...
Asli keren bgt kak berani eksperimen no face wash, mungkin next time bakal aku cobain sih kak, ikut penasaran sama reaksinya di mukaku xixixi