Selepas lulus SMA, Kiki, panggilan akrab teman sekelasku dulu memutuskan tidak melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Ia memilih langsung bekerja. Pada saat itu, Kiki diterima sebagai petugas penyaluran modal yang menjangkau ibu-ibu rumah tangga, terdaftar sebagai pegawai PNM.
Cerita pengalaman Kiki menjalani pekerjaannya cukup membuat napas tersengal mendengarnya. Kebetulan kami lahir di sebuah kabupaten, yang tidak begitu polosok di pulau Sumatera. Tapi kalau dibandingkan dengan kabupaten yang ada di Jawa, wah 180% perbedaannya Sobat Gembira. Mulai dari fasilitas publik yang tersedia hingga kemudahan dalam mengakses sesuatu.
Tugas Kiki adalah menjangkau ibu-ibu di daerah ujung kabupaten, yang jaraknya agak jauh dari kampung kami tinggal. Bahkan kampung yang didatanginya ini, baru terpasang sumber listrik di tahun 2010-an ke atas. Sudah bisa dibilang cukup tertinggal belum, Sobat Gembira? Bahkan butuh waktu 2 jam perjalanan untuk menuju kampung-kampung itu. "Haha ... lumayan buat encok," ujar Kiki di tengah guraunya.
"Nianan 2 jam?" Aku terkejut. "Ngapo masih dilanjut?" tanyaku penasaran.
"Pengin resign aslinyo, lah sudah dapat tawaran tempat lain jugo. Tapi pas nengok usaha ibu-ibu tu berkembang, bangga dewek rasonyo!" jawabnya antusias.
Kiki yang Tengah Melakukan Penarikan Setoran |
Kiki melanjutkan bercerita, banyak sekali Ibu-Ibu yang sukacita dengan program bantuan modal ini. Padahal nominalnya tidak cukup besar lho Sobat Gembira, tapi mereka semangat berbondong-bondong ingin mendapat bantuan modal.
"Tujuan modal ini seperti apa sih Ki, sebenarnya?" tanyaku sekali lagi.
Dari penjelasan Kiki, aku bisa menangkap poin penting dari bantuan modal ini. Tujuannya untuk membantu ibu-ibu membuka usaha kecil-kecilan sehingga mereka dapat membantu keuangan keluarga. Nominal penagihan/penarikan setiap minggunya pun juga kecil, agar tidak memberatkan para ibu penerima bantuan modal.
Program bantuan modal ini memberikan dampak nyata bagi kaum ibu di desa yang selalu dianggap tidak bisa membantu keuangan keluarga. Hanya dicap sebagai ibu rumah tangga yang tidak bisa berpenghasilan. Tapi dengan adanya bantuan modal ini, sudah ada yang berhasil membangun usahanya dengan baik, walau ya tidak semua, Kiki menyebutnya seperti itu.
Beberapa banyak yang membuka usaha kecil-kecilan seperti jualan makanan dan minuman simpel harian di depan rumah, seperti Menu Sarapan, Lontong Sayur, Lotek, Ayam Geprek, persosisan serba 1000, es teh 3000-an, dan lain sebagainya. Ada juga yang berjualan pulsa dan paket data kecil-kecilan di rumahnya.
Program bantuan modal PNM merupakan salah satu program lanjutan terkait bantuan sosial dari pemerintah. Program ini biasa disebut Holding Ultra Mikro, disingkat dengan UMi. Sobat Gembira sudah pernah mendengar ini? Yuk kita berkenalan lebih lanjut dengan program UMi!
Lebih Dekat dengan UMi, Lebih Tepat Mendorong Kemajuan Negeri
Holding Ultra Mikro (UMi) mulai bergerak pada 13 September 2021. Berarti sekarang sudah 3 tahun lebih UMi berjalan. Terdiri dari BRI group yaitu Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Posisi bank BRI sebagai induk dan tempat pengajuan UMi, lebih tepatnya melalui AgenBriLink terdekat sedangkan Pegadaian dan PNM sebagai penyalurnya. Pegadaian dan PNM adalah anak perusahaan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Hal ini terjadi setelah BRI mengakuisisi saham Pegadaian dan PNM sebagai bagian dari pembentukan Holding Ultra Mikro (UMi) pada September 2021 lalu.
Jadi Sobat Gembira, Program UMi ini lebih menyasar usaha mikro yang berada di lapisan terbawah dan belum tersentuh Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dampaknya secara luas akan berkaitan ke kehidupan dan prospek ekonomi banyak orang. Selain mendorong pemberdayaan perempuan, UMi juga telah berperan penting dalam mendorong kemajuan perekonomian masyarakat kecil.
Per Juli 2023 peningkatan signifikan UMi telah ditorehkan dibanding 3 tahun lalu pada tahun 2021. Jumlah peminjam telah meningkat sebesar 52,79% dengan 30 juta peminjam. Begitupun dengan lonjakan rekening sebesar 8.07 juta yang meningkat 144,55%. Sebanyak 620.000 nasabah pinjaman Mekaar PNM juga telah berhasil naik kelas ke pinjaman BRI dan Pegadaian. Transformasi ini merupakan hasil langsung dari komitmen Holding UMi yang teguh untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas bisnis nasabahnya, sehingga mendorong mereka menuju kesuksesan finansial yang lebih besar.
Tahukah Sobat Gembira? Awal tahun 2024 ini, program pemberdayaan UMi mendapat ulasan dari Harvard Business Review lho! Dalam artikel HBR tersebut, konsep Holding UMi dinilai mampu menawarkan bantuan yang sangat dibutuhkan para pengusaha ultra mikro di Indonesia. Dalam Harvard Business Review juga dituliskan bahwa, "Program UMi menawarkan wawasan bernilai bagaimana nasabah di pasar negara berkembang lainnya."
Holding UMi juga dinilai berhasil menciptakan pengalaman terintegrasi dan komprehensif bagi para calon pengusaha ultra mikro atau UMKM. Mulai dari, memberdayakan nasabah untuk menjadi wirausaha mandiri, mengintegrasikan mereka ke dalam komunitas dan rangkaian produk yang lebih luas, dan meningkatkan mereka ke tingkat layanan keuangan mikro ke level lebih tinggi.
Program yang Telah Dicapai UMi
Peningkatan Inklusi Keuangan
UMi merupakan upaya penyamaratakan inklusifitas keuangan di Indonesia, yang bertujuan memudahkan masyarakat yang sebelumnya tidak bisa mengakses perbankan. Kebiasaan masyarakat yang masih bergantung kepada peminjaman konvensional dari para renternir. Sehingga dengan adanya bantuan modal ini, masyarakat kecil bisa one step closer menjangkau keuangan lanjutan, seperti peminjaman mikro dan sebagainya.
Menghadirkan Co-Location SenyuM dan Senyum Mobile
Berhasil mendirikan 1013 gerai Senuyum Co-Location di seluruh Indonesia. Ini berfungsi untuk menawarkan berbagai layanan keuangan bagi masarakat prasejahtera. Senyum Mobile merupakan revolusi proses pemasaran dan rujukan untuk produk-produk ultra mikro agar lebih mudah terhubung dengan layanan UMi. Senyum Mobile memanfaatkan kecerdasan buatan dan integrasi basis data yang kuat untuk mempersonalisasikan pengalaman nasabah dalam mengakses layanan ini.
Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Berkomitmen dalam pemberdayaan masyarakat dan mengedukasi literasi keuangan kepada nasabah, Holding UMi menggelar berbagai program pelatihan seperti kewirausahaan, manajemen keuangan, dan pemasaran digital bagi pelaku usaha ultra mikro.melalui link UMKM, BRI Menanam dan Program Menabung Mekaar.
Wah menarik banget ya Sobat Gembira! Kamu mau mencoba membuka usaha kecil-kecilan dan belajar jadi pengusaha pemula? Yuk daftarkan diri ke program UMi untuk memperoleh bantuan modal!